Pelaku dan besar biaya yang disebabkan oleh serangan Ransomware WannaCry






Pelaku Dalam Kasus Ransomware WannaCry
WannaCry lahir dari tool senjata dinas intel Amerika Serikat NSA yang dicuri dan dibocorkan grup hacker bernama Shadow Broker pada April lalu. Tool yang dieksploitasi oleh WannaCry dikenal dengan istilah "EternalBlue". Sebelum dibocorkan oleh Shadown Broker, EternalBlue sudah sering dipakai NSA untuk mengendalikan komputer sasaran dari jarak jauh secara remote. Celah ini bisa dipakai menyerang komputer yang menjalankan Windows XP hingga Windows Server 2012. Alfons mengatakan celah keamanan ini sebenarnya sudah diketahui dan ditambal oleh Microsoft melalui Patch Windows pada maret 2017 lalu.
Sayangnya ada saja pengguna institusi atau perusahaan yang belum memasang update ini karena berbagai sebab. Laporan terakhir menyebut Korban WannaCry secara total, lebih dari 75.0000 kasus infeksi WannaCry di sekitar 100 negara termasuk indonesia.

Biaya Akibat Serangan Ransomware
Biaya paling cepat yang terkait dengan infeksi Ransomware – jika dibayar – adalah permintaan tebusan. Biaya serangan Ransomware wanna cry contohnya, dapat bergantung pada ukuran organisasi Anda. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa seperempat perusahaan yang membayar uang tebusan membayar lebih dari Rp. 86 juta untuk mengambil kembali datanya. Sementara per kuartal selanjutnya membayar hacker antara Rp. 50 juta hingga Rp. 86 juta.
Uang tebusan paling umum yang dibayarkan di antara usaha kecil dan menengah adalah sekitar Rp. 8.5 juta hingga Rp. 25 juta. Ini membuktikan bahwa masih ada uang mudah yang didapat dari penargetan terhadap perusahaan kecil dan menengah.

Comments

Popular posts from this blog

MAKALAH KASUS SERANGAN VIRUS RANSOMWARE WANNACRY YANG MENGGEMPARKAN DUNIA

Tipe Ransomware

Biodata Anggota Kelompok EPTIK